Navigator Ilmu

Sebuah ruang yang membuatku beradu bersama aroma tanah yang lembab. Aromanya begitu khas. Gemericik tetesan air hujan terus membasahi bumi tempatku berpijak. Planet tempatku bertemu dengan beragam insan  yang beraneka rupa. Ya, gerimis kemudian hujan, peristiwa alam yang membuat sendu. Kabarnya ini akan membuat seseorang menjadi begitu melancholis.  Ku hampiri sebuah cermin, kutatap sebuah bayangan, dan berkata "Sudah berapa lama kau bersamaku ?" tanyaku. "Entah sudah berapa lama" sahut bayangan dalam cermin.  "Ku kira selamanya kita akan tetap mengenal ya?" kataku penuh harap.  "Iya, mana mungkin aku meninggalkanmu disaat kau mulai memperbaiki diri seperti saat ini" tangkas sang bayangan.  "Benarkah? tapi aku takut khilaf akan membawaku pada sisi gelap pekat yang membuatku lupa diri. Aku takut".  "Kau tak perlu takut, semua insan memang berubah. Dan suatu saat kau akan bertemu dengan orang-orang yang menuntunmu dalam keb

Bagaimana kabar kalian selepas UAS semester ganjil ini ? masih sehat kah?  Gue yakin kalian masih sehat, masih bisa menikmati nikmat bernafas yang Tuhan berikan. Iya kan?  ...... Alhamdulillah kalo kalian jawab "iya". Sebenernya UAS semester ini biasa aja bagi mahasiswa semester 3 dan 5. Soalnya mereka udah pernah merasakan sensasinya belajar kebut semalam atua belajar kebut dihari tenang. Hmmm...  Gue cuma mau berbagi cerita tentang kuliah di semester 3 ini. Sederhananya kuliah di semester 3 ini beneran kejar deadline. Karena kebetulan ikut organisasi juga, maka porsi kuliah terbagi dengan organisasi, tapi itu ngga masalah bagi gue. (sekarang bisa bilang ngga masalah, hehe).  Bagi yang bisa manajemen waktu sebaik-baiknya pasti ngga masalah bisa memadukan dua kegiatan bahkan lebih dalam satu waktu. Gue salut banget sama anak organisasi yang tetep fight dalam akademik juga. Hal itulah yang memotivasi gue agar bisa belajar manajemen waktu sebaik-baiknya dima

Lembayung senja bergelayut merdu Melambay bak pusaran rindu Dimana jiwa kita beradu Dogma ku menyatu dalam kalbu Saat tertangkap nuansa agungmu Sesaat itu muncul yakin dalam jiwaku Kau hanyalah ilusi semu Kau tetap menjadi lamunanku di masa lalu Lamat dalam ku pejamkan mata Mengingat kembali asal dan hilangnya Bayangan dirimu yang teramat pahit namun manis dan asamnya bersilang Itukah kamu? Si moccacino yang lamat ku lupakan Bila hadirmu hanya semburat isyarat Ku harap tak lagi meninggalkan noktah Padaku yang terlanjur menabung rindu -Y-

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” – (Pramoedya Ananta Toer) [ISLAMIC PAPER COMPETITION 2016] adalah Lomba Karya Tulis Al – Quran yang mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengembangkan ide dan pengabdian mahasiswa yang sesuai dengan disiplin ilmu atau dari disiplin ilmu yang berbeda untuk menyesuaikan obyek permasalahan yang ada di masyarakat. Tema: “Kontribusi Pemuda Muslim untuk Membangun Indonesia di Era Modern” Deadline: 25 Desember 2015 – 25 Januari 2016 (Pendaftaran dan Pengumpulan Abstrak) Berikut Guidance Book IPC 2016 :  http://intip.in/guidancebookIPC2016 Berikut format penulisan abstrak :  http://intip.in/AbstrakIPC2016 Berikut format penulisan Karya Tulis :  http://intip.in/LKTIIPC2016 Further information: CP: – Yahya (082234896586) – Tami (081703493039) Web:  KIAKINIINACTION.WORDPRESS.COM FB :  facebook.com/KINIINACTION T

Yuliana Eka Saputri Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yuliana_ecka@yahoo.com Abstrak Artikel ini membahas masalah kebijakan pemerintah dalam menetapkan pola penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri jalur undangan (SNMPTN) yang dipengaruhi oleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan nilai Ujian Nasional (UN). Kebijakan ini tidak sesuai dengan fakta penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang banyak mengalami kendala dalam hal pelajaran. Setiap sekolah akan berlomba-lomba menerapkan kebijakan nilai KKM yang tinggi. Upaya ini dilakukan atas dasar keinginan untuk menaikkan angka kelulusan dan diterimanya peserta didik dalam seleksi SNMPTN. Kebijakan pemerintah ini secara tidak langsung telah memaksa para guru untuk melakukan konversi nilai. Artikel ini merekomendasikan agar pemerintah mengatur kebijakan yang menetapkan KKM di seluruh sekolah disetarak

Sistem Pembelajaran dengan Modul oleh:  Yuliana Eka Saputri             Perubahan kebijakan kurikulum telah membawa dampak yang besar. Perubahan kurikulum 1994 menjadi KBK akan membawa konsekuensi pada perubahan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas (Depdiknas, 2003: 9). Salah satu konsekuensi tersebut adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas yang difokuskan pada pengembangan kompetensi setiap individu siswa. Dengan demikian siswa dilatih untuk mencapai kompetensi agar nantinya dapat berpikir dan bertindak secara konsisten dalam setiap mata pelajaran. Menurut Mulyasa (2004: 40-41) bahwa landasan teoritis yang mendasari KBK adalah pergeseran dari pembelajaran kelompok ke pembelajaran individual. Sebagai salah satu penerapannya, KBK menggunakan modul sebagai sistem pembelajarannya (Mulyasa, 2004: 43-45).             Menurut maknanya, istilah modul merupakan alat ukur yang lengkap, unit yang dapat berfungsi mandiri, terpisah, sebagai kesatuan dari sel