Unsur-Unsur Media Grafis
Oleh: Yuliana Eka Saputri
1102414058
Desain grafis adalah suatu bentuk
komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis
diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya,
desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan), atau disiplin ilmu yang digunakan (desain). Grafis
memiliki unsur-unsur yang dapat digabungkan dan dirancang dengan baik untuk
menghasilkan sebuah media komunikasi visual yang komunikatif dan sugestif.
Desain/media grafis memiliki beberapa unsur sebagai berikut:
1. Garis
Garis
merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan
perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil goresan
dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang,
pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dan
sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang
dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang
lain. Ada 2 jenis garis sebagai dasar dalam pembuatan bermacam-macam
garis, yaitu:
a. Garis
Lurus
Garis lurus
adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak yang paling
pendek. Garis lurus merupakan dasar untuk membuat garis patah dan bentuk-bentuk
bersudut. Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa macam-macam garis
ini memberikan kesan yang berbeda pula. Kesan yang ditimbulkan garis ini
disebut watak garis.
b. Garis
Lengkung
Garis
lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih. Garis
lengkung ini berwatak lebih dinamis dan luwes.
2. Arah
Pada benda
apa pun, dapat kita rasakan adanya arah tertentu, misalnya mendatar, tegak
lurus, miring, dan sebagainya. Arah ini dapat dilihat dan dirasakan
keberadaannya. Hal ini sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan
tertentu.
3. Bentuk
Setiap benda
mempunyai bentuk. Bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa garis yang
mempunyai area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut
disusun dalam suatu ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi (form).
Jadi, bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda
atau barang datar, sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki panjang, lebar
dan tinggi.
Berdasarkan
jenisnya, bentuk terdiri atas bentuk naturalis atau bentuk organik, bentuk
geometris, bentuk dekoratif dan bentuk abstrak. Bentuk naturalis adalah bentuk
yang berasal dari bentuk-bentuk alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentuk
alam lainnya. Bentuk geometris adalah bentuk yang dapat diukur dengan alat
pegukur dan mempunyai bentuk yang teratur, contohnya bentuk segi empat, segi
tiga, bujur sangkar, kerucut, lingkaran, dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk
dekoratif merupakan bentuk yang sudah diubah dari bentuk asli melalui proses
stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini
dapat berupa ragam hias pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya
sudah tidak seperti bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak dipakai untuk
menghias bidang atau benda tertentu. Bentuk abstak merupakan bentuk yang tidak
terikat pada bentuk apa pun, tetapi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip
desain.
4. Ukuran
Ukuran
merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian ataupun benda
lainnya. Unsur-unsur yang dipergunakan dalam suatu desain hendaklah diatur
ukurannya dengan baik agar desain tersebut memperlihatkan keseimbangan. Apabila
ukurannya tidak seimbang, maka desain yang dihasilkannya akan kelihatan kurang
baik.
5. Tekstur
Setiap benda
mempunyai permukaan yang berbeda-beda, ada yang halus dan ada yang kasar.
Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa
yang terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara
melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya
berkilau, bercahaya, kusam tembus terang, kaku, lemas, dan lain-lain. Sedangkan
dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis,
tebal ataupun licin.
6. Value (Nada
Gelap dan Terang)
Benda hanya
dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya alam maupun cahaya buatan.
Jika diamati pada suatu benda terlihat bahwa bagian-bagian permukaan benda
tidak diterpa oleh cahaya secara merata, ada bagian yang terang dan ada bagian
yang gelap. Hal ini menimbulkan adanya nada gelap terang pada permukaan benda.
Nada gelap terang ini disebut dengan istilah value.
7. Warna
Warna
merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan
suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana
perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan
watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu
warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna
cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning,
hijau, orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna
dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini
disebut juga dengan watak warna.
a.
Pengelompokan warna
Ada
bermacam-macam teori yang berkembang mengenai warna, di antaranya teori Oswolk,
Mussel, Prang, Buwster, dan lain-lain. Prang mengelompokkan warna
menjadi lima bagian, yakni warna primer,sekunder, intermedier,
tertier, dan kuarter.
1) Warna
primer, warna ini
disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena warna ini tidak dapat
diperoleh dengan pencampuran hue lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning,
dan biru.
2) Warna
sekunder, warna ini
merupakan hasil pencampuran dari dua warna primer. Warna sekunder terdiri
terdiri dari orange, hijau, dan ungu.
a) Warna
orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.
b) Warna
hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
c) Warna
ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.
3) Warna
intermediet, warna
ini dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan mencampurkan warna primer
dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara
mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2.
sumber
:
Agustina, Dina.
2012. Unsur-Unsur Desain Busana.
Diunduh dari: http://dinaagustina09.blogspot.co.id/2012/06/unsur-unsur-desain-busana.html pada 29 September 2015
Mochamad,
Diego. 2012. Unsur-Unsur Dalam Media
Grafis Komputer. Diunduh dari http://mochammaddiego.blogspot.co.id/2012/10/unsur-unsur-dalam-desain-grafis-komputer.html
pada 29 September 2015
Komentar
Posting Komentar